Di Indonesia penyakit batu saluran kemih masih menempati porsi terbesar dari jumlah pasien di klinik urologi. Insidensi dan prevalensi yang pasti dari penyakit ini di Indonesia belum dapat ditetapkan secara pasti. Akan tetapi sebagian besar kasus batu disebabkan oleh diet rendah protein, tinggi karbohidrat dan dehidrasi kronik. Lebih sering di derita oleh laki-laki dibandingkan wanita(perkiraan perbandingan kira-kira 3 : 1), dengan puncak insidensi antara usia 40-50 tahun.

Berbagai Jenis Batu Saluran Kemih Serta Gejala Yang Ditimbulkan

  1. Batu Ureter sering terjadi dengan timbulnya sakit pinggang sampai terjadinya kolik (sakit yang hilang timbul dan menjalar). Kadang–kadang disertai rasa mual dan muntah. Pada keadaan yang sangat sakit dapat terjadi retensi urin atau tidak dapat berkemih total.
  2. Batu ginjal pada besaran batu dibawah 1cm, kadang-kadang pasien tidak merasakan sakit. Tapi bila batu menyumbat daerah kaliks ginjal, maka pasien akan merasakan sakit dan bahkan dapat terjadi kolik pada daerah ginjal (pinggang).
  3. Batu kandung kemih sering disertai gejala disuri/sakit saat berkemih, hematuri/berdarah saat berkemih dan bahkan juga dapat terjadi retensi urin total.

Dengan adanya batu pada ginjal, uretra dan kandung kemih dalam keadaan tertentu selain terdapat hematuri (berdarah saat berkemih) juga dapat disertai demam. Hal ini disebabkan adanya bakteri dalam urin yang dapat menginfeksi tubuh.

Cara Untuk Mendeteksi Batu Saluran Kemih 

Untuk mengetahui adanya batu saluran kemih, selain pemeriksaan laboratorium darah dan urin, juga diperlukan pencitraan/pemeriksaan radiologi. Pemeriksaan radiologi ini seperti pemeriksaan foto polos perut dan atau dengan pemberian kontras. Selain itu ada juga pemeriksaan radiologi yang cepat dan tidak mengandung sinar X seperti pemeriksaan USG (Ultra Sonography). Dimana pemeriksaan ini hanya memakai gelombang dan tidak ada pemaparan dengan sinar X.

Akhir-akhir ini CT Scan Abdomen non kontras dinilai sangat baik dan mengungguli dua pemeriksaan terdahulu (Xray & USG).

Pengobatan Serta Penanganan Yang Efektif Untuk Mengatasi Batu Saluran Kemih 

Tindakan untuk mengeluarkan batu pada awal-awal tahun 1960-1970, adalah dengan operasi terbuka, kemudian untuk beberapa kasus dapat dilakukan dengan cara Endoskopi/Teropong, dimana alat untuk melihat dan memecahkan batu dimasukkan melalui uretra.

Tapi dengan berkembangnya alat dan teknologi, tindakan pemecahan batu dapat dilakukan dengan cara non invasif (tanpa membuat luka), yaitu dengan alat ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) serta dengan cara operasi minimal invasif menggunakan alat Laser (Light Amplification by The Stimulated of Radiation).

Metode Pencegahan 


Dengan menjaga pola makan yang seimbang dan menghindari makanan yang berlebihan. Minum air bening/mineral yang cukup, sekitar 2-2,5 Liter sehari, serta melakukan olahraga yang rutin. Selain itu bila sudah di diagnosa batu saluran kemih dan telah mendapatkan penanganan, sebaiknya kontrol dengan dokter secara teratur.

 

Narasumber: dr. Boyke B Sumantri, Sp.U

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment