Apa Yang Dimaksud Dengan Tindakan Kateterisasi Jantung & Pemasangan Stent?
Kateter itu artinya selang. Jadi Kateterisasi adalah suatu tindakan memasukkan selang kedalam tubuh, Kateterisasi jantung dapat diartikan sebagai pemasukan selang ke dalam bagian jantung baik kanan ataupun kiri. Selang yang Ā berdiameter kurang lebih 2 mm ini akan Ā masuk kedalam pembuluh darah,kemudian dituntun untuk masuk kedalam jantung kanan atau kiri, atau kedalam pembuluh darah koroner. Tindakan kateterisasi jantung ini bersifat Invasif non-Bedah.
Apa Bedanya Balon Dengan Stent/Ring?
Balon untuk melebarkan penyempitan, agar penyempitan melebar. Apabila penyempitan cukup terbuka, tidak kembali menyempit, maka tindakan cukup dengan balon saja. Sedangkan Stent/ring adalah suatu alat berbentuk silinder dengan dinding berjaring, berbahan dasar metal, dimasukkan ke dalam pembuluh koroner dalam kondisi kuncup, setelah sampai pada lokasi penyempitan akan dikembangkan dengan bantuan balon, tetapi stent/ringnya menetap di pembuluh koroner, stent ini dikembangkan sesuai lebarnya pembuluh koroner, sehingga terfiksasi ditempat itu. Selanjutnya dengan berjalannya waktu lapisan dalam pembuluh koroner akan tumbuh melapisi stent/ring, menjadikannya bagian tetap dari pembuluh koroner.
Kapan Seseorang Harus Dipasang Ring/Stent?
Apabila dijumpai penyumbatan pada pembuluh koroner 70% keatas, dengan tujuan untuk memperlancar kembali aliran darah pada pembuluh koroner. Penyempitan akan menghambat aliran darah menuju otot jantung, sehingga otot jantung tidak mendapat asupan oksigen dan makanan untuk bergerak secara normal.
Kadang kita jumpai penyempitan yang demikian banyak dan parah, sehingga t idak dapat kita lakukan pemasangan stent/ring, karena teknis sulit dan butuh banyak stent/ring, atau ada faktor risiko besar yang sulit dikontrol (seperti Diabetes Melitus tidak terkontrol). Maka dipertimbangkan dilakukan tindakan operasi By-pass jantung (CABG).
Apa Saja Jenis-Jenis Stent/Ring?.
- BMS (Bare Metal Stent) : berbahan dasar metalĀ polos
- DES (Drug Eluting Stent) : berjenis stent metal yang disalut dengan obat
- BVS (Bioresorbable Vascular Scaffold) : yaitustent yang tidak berbahan metal, tetapi Ā berbahan polylactic acid, yang dapat diserap
oleh tubuh.
Apa Saja Persiapan Seseorang Untuk Melakukan Tindakan Pemasangan Stent/Ring?
Biasanya puasa 4 jam sebelumnya. Pasien dibius lokal ditempat masuknya kateter. Langkah tindakannya adalah kateterisasi diagnostik terlebih dahulu, yaitu dengan pencitraan menggunakan zat kontras untuk dapat mengetahui dimana ada sumbatan dan berapa persen sumbatannya. Bila dijumpai sumbatan 70% keatas barulah kita lakukan pemasangan stent/ring. Untuk tindakan diagnostik, pasien dapat pulang pada hari yang sama (pada umumnya 4 jam setelah tindakan) sedangkan untuk pemasangan stent/ring biasanya membutuhkan observasi 1 hari setelah tindakan sebelum pasien bisa pulang. Waktu tindakan diagnostik dapat dilakukan paling cepat 10-15 menit. Tindakan pemasangan stent/ring, lamanya tergantung tingkat kesulitan dan jumlah stent/ring yang dipasang, pada umumnya 1-2 jam.
Berapa Lama Stent/Ring Akan Bertahan?
Stent/ring yang dipasang akan bertahan seumur hidup. Tidak perlu diganti, karena ia sudah menyatu dengan tubuh. Stent metal akan dilapisi oleh lapisan dalam pembuluh koroner, sedangkan BVS akan menyatu diabsorpsi oleh tubuh.
Apa Tips Untuk Menjaga Agar Stent/Ring Bertahan Lama?
Dengan kateterisasi jantung & pemasangan stent/ring, kita bukan mengobati penyakit dasar (seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, gaya hidup buruk dll), tetapi mengatasi sumbatan sebagai akibat penyakit-penyakit tersebut. Sehingga penyakit yang mendasari harus tetap diobati dan pola hidup yang baik tetap dijaga, agar tidak timbul sumbatan kembali. Obat-obatan yang diberikan dokter tidak boleh lupa diminum, dan semua nasehat agar stent/ring terjaga baik harus tetap dilakukan. Ada yang belum sebulan sudah tersumbat kembali, tetapi ada pula yang sudah belasan tahun masih tetap baik, tergantung penjagaan masing-masing.
Apa Tips Agar Seseorang Terhindar Dari Tindakan Pemasangan Stent/Ring?
Tentunya dengan menghindari atau mengontrol dengan baik faktor-faktor risiko, seperti: hipertensi, diabetes, kolesterol, trigliserida, asam urat, kurang olah raga, stress berlebihan, kurang istirahat, merokok dll. Usahakan cek-up teratur mulai usia 30 tahun keatas, karena sekarang usia timbulnya penyakit jantung koroner semakin muda. Tidak ada gejala atau tanda yang khas, karena itu disebut sebagai āsilent-killerā, sehingga harus tetap rutin cek-up. Biasanya pada usia diatas 40 tahun dan belum ada gejala, dokter akan memberikan obat primary-prevention atau mengontrol faktor risiko. Kalau sudah ada gejala, maka akan diberikan obat secondary-prevention, agar penyakit tidak makin meluas. Semua obat tersebut harus diminum teratur. Bila dijumpai gejala, dapat sebagai petunjuk untuk cepat periksa ke dokter, tetapi bila tidak ada gejalapun tidak menjamin bahwa tidak ada penyakit jantung. Jagalah jantung anda, karena itu masa depan anda. Kontrol semua faktor risiko. Cek-lah sekarang juga, lebih awal tentu lebih baik.
Ā
Narasumber : Dr. dr. Raja Adil C. Siregar, MM, Sp.JP(K), FIHA, FICA, FESC, FACC, FAPSIC, FSCAI
No comment yet, add your voice below!