Batu empedu (bile stone) adalah suatu materi padat yang terbentuk di saluran empedu atau kantung empedu akibat ketidakseimbangan antara kolesterol, lecithin dan garam empedu yang membentuk cairan empedu. Bentuk dari materi padat tersebut sangat bermacam macam, dari yang berbentuk kristal keras sampai pasir lumpur, itu semua tergantung dari komposisi yang membentuk materi padat tersebut.

Fungsi dari cairan empedu sendiri diantaranya ikut serta dalam penyerapan lemak dan absorbsi vitamin-vitamin seperti (A, D, E, K).

Penyebab batu empedu

  1. Pola diet yang salah seperti konsumsi makanan tinggi kolesterol contohnya hati ayam, otak, kuning telur, udang, paha ayam dan makanan cepat saji.
  2. Proses saturasi garam empedu di kantung empedu tidak berjalan dengan baik. Pada beberapa keadaan bahkan batu tersebut dapat menyumbat saluran empedu utama.

Gejala batu empedu

Gejala batu empedu sangat bervariasi pada beberapa orang bahkan tidak memberikan gejala sama sekali (asimptomatik), namun pada umumnya gejala yang dirasakan adalah mual, oleh karena itu seringkali dikira sakit maag, nyeri berulang pada ulu hati, nyeri yang dirasakan menjalar ke punggung kanan. Bahkan bila batu empedu tersebut telah menyumbat pasien dapat mengalami nyeri yang amat sangat, demam, kuning pada kulit dan mata, kotoran seperti dempul. Apabila sudah terjadi komplikasi tersebut sangatlah berbahaya, karena dapat mendatangkan kematian. Oleh karena itu sebelum jatuh pada komplikasi tersebut kita harus waspada.

Diagnosis batu empedu

Selain dari gejala-gejala yang dirasakan diatas, pemeriksaan fisik seperti nyeri tekan pada perut khusunya di kanan atas. Ultrasonography (USG) dan magnetic resonance cholangiopancreatography (MRCP) dapat mengkonfirmasi letak dari batu empedu tersebut, pemeriksaan lainnya seperti pemeriksaan darah rutin, fungsi hati, bilirubin, alkali phosphatase dan gamma GT dapat membantu dalam menegakkan diagnosis.

Pengobatan

Penanganan pada penderita batu empedu pada umumnya adalah pengangkatan batu empedu berserta kantungnya (bila batunya terdapat pada kantung empedu). Cara pengangkatan dapat dilakukan dengan dua metode yaitu pembedahan konvensional (open cholecystectomy) melalui sayatan pada perut di bawah iga kanan atau di tengah perut. Kedua dengan metode pembedahan minimal invasive (laparoscopic cholecystectomy) yang merupakan gold standart  dunia dalam penanganan batu empedu yaitu melalui tiga – empat titik dengan sayatan yang minimal 1 cm pada pusar (tempat masuk kamera, 0,5cm pada perut bagian atas dan 0,5 cm pada perut kanan bawah)

Keuntungan dari teknik laparoscopy tersebut adalah selain secara kosmetik lebih baik dengan sayatan yang minimal, proses pemulihan yang lebih singkat dari pada teknik konvensional, pada umumnya lama perawatan 1 hari setelah itu pasien dapat beraktivitas seperti biasa, namun hal tersebut tergantung dari kondisi masing-masing pasien.

Pertanyaan yang sering diajukan oleh pasien adalah apakah bila kantung empedu tersebut di ambil tidak memberikan efek apa-apa ? Seperti yang telah dijelaskan diatas, proses pembentukan batu di kantung empedu tersebut dapat terjadi karena terganggunya proses saturasi garam empedu yang tidak berjalan dengan baik, dengan kata lain kerja dari kantung empedu tersebut sudah tidak berjalan dengan baik, apabila yang diambil hanya batunya saja, dengan meninggalkan kantungnya maka kemungkinan besar akan terbentuk batu kembali di kemudian harinya. Proses alami dari kantung empedu tersebut nantinya akan digantikan oleh saluran empedu utama.

Mencegah terjadinya batu empedu

Dengan menjaga pola diet seimbang, hindari makanan berlemak khususnya yang mengandung kolesterol tinggi, minuman beralkohol dan pola hidup sehat seperti rutin berolah raga.

[contact-form][contact-field label=”Name” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Email” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Website” type=”url” /][contact-field label=”Message” type=”textarea” /][/contact-form]

Recommended Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment