Persiapan Yang Perlu Dilakukan Sebelum Melakukan Ibadah Puasa
Bagi penderita diabetes yang ingin menjalankan ibadah puasa, tentu ada beberapa hal yang patut dijadikan perhatian agar dapat berjalan dengan lancar:
- Persiapan diri dengan baik
- Melakukan konsultasi mengenai jadwal makan & minum obat
- Ikutilah saran dari Tim Diabetes (dokter, ahli gizi, perawat, edukator diabetes)
- Tetaplah berkomunikasi dengan tim Diabetes anda
Pemantauan Kadar Gula Darah Saat Menjalankan Ibadah Puasa
Pemeriksaan gula darah sebaiknya dilakukan pada saat:
- Saat sebelum tidur
- Sebelum sahur
- Dua jam sesudah sahur
- Dua jam sesudah berbuka
- Selain jadwal diatas, pemeriksaan gula darah sebaiknya dilakukan saat mengalami hipoglikemia
- Jika tidak punya alat periksa gula maka ketahuilah gejala hiperglikemia & hipoglikemia
Komplikasi Yang Dapat Terjadi di Saat Ramadhan
Perlu diketahui bahwa ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi saat sedang menjalani ibadah puasa di saat Ramadhan
- Hipoglikemi
- Dehidrasi
- Hiperglikemi
- Ketoasidosis Diabetica
- Trombosis ( Kekentalan Darah Meningkat)
Gejala Hipoglikemia & Hiperglikemia
Penting untuk diketahui oleh penderita diabetes mengenai apa saja tanda-tanda yang dapat dialami saat gula darah rendah (Hipoglikemia) & gula darah tinggi (Hiperglikemia)
Gejala Hipoglikemia:
- Mudah lapar
- Sulit konsentrasi
- Pusing
- Gemetar
- Keringat dingin
- Jantung berdebar
- Lelah
- Mudah marah
- Pucat
- Kesemutan
Gejala Hiperglikemia:
- Penurunan berat badan
- Sering merasa haus
- Mulut terasa kering
- Sering buang air kecil
- Kulit gatal & kering
- Mudah lelah
- Penglihatan buram
- Sakit kepala
- Kesemutan
- Susah konsentrasi
Mengingat komplikasi yang dapat terjadi, orang yang mengalami hipoglikemi selama 3 bulan terakhir, penderita hipoglikemi yang melakukan penyuntikan insulin, diabetesi yang sedang hamil, diabetesti yang tidak terkendali (Hiperglikemi), diabetesi dengan komplikasi akut/kerusakan organ berat (Gangguan ginjal berat dan cuci darah) & penderita diabetes tipe 1 tidak disarankan untuk melakukan puasa.
Sedangkan bagi penderita yang memiliki Diabetes tipe 2 namun gula darahnya terkendali dengan baik (HbA1C <7%) gd <180 mg/dl, sudah mengetahui perencanaan makan yang baik, telah mempelajari bagaimana penggunaan obat dengan dosis yang tepat dapat untuk menjalankan ibadah puasa.
Rekomendasi Perubahan Gaya Hidup Selama Puasa Saat Ramadhan
- Pertimbangkan memodifikasi waktu & intensitas aktivitas jasmani
- Pastikan asupan cairan yang cukup & Berikan 1000 mg waktu buka & 500 mg waktu sahur
- Pemakaian sulfonilurea 2X sehari – 1 Dosis saat buka & 1/2 dosis saat sahur
- Metaformin – 2/3 dosis saat buka & 1/3 dosis saat sahur
- DPP-4, TZDs, AGIs tidak perlu diubah
- Petimbangan perubahan insulin jangka pendek atau cepat menjadi insulin kerja menengah atau kerja panjang sesuai dengan dosis yang dianjutkan oleh dokter anda
- Sulfornilurea 1X/hari dapat diberikan sebelum berbuka puasa, sesuaikan dosis berdasarkan hasil pemeriksaan glikemi dan risiko hipoglikemi
- Konsulkan pemakaian dosis obat diabetes dengan dokter anda
Narasumber: dr. H. Latif Choibar Caropeboka, Sp.PD, KEMD, FINASIM
No comment yet, add your voice below!