Bethsaida Hospital Dental Center (BHDC) yang merupakan salah satu unit pelayanan di Bethsaida Hospital, pada hari Rabu, 17 Desember 2014 mengadakan diskusi dengan mengangkat tema mengenai pemilihan perawatan estetika yang tepat untuk mengembalikan fungsi gigi dan mempercantik tampilannya. BHDC mendefinisikan pelayanan aesthetic dental sebagai suatu konsep yang berevolusi seiring dengan berkembangnya teknologi dan munculnya metode-metode kecantikan baru yang mampu mengakomodasi metode perawatan gigi secara konvensional (promotif, preventif, dan kuratif).

Tanpa mengurangi elemen penting dalam metode perawatan konvensional, Bethsaida Hospital Dental Center (BHDC) memperkenalkan berbagai variasi metode perawatan kecantikan pada gigi. drg. RA. Syanti W. Astuty, MM, FISID dan drg. Tb Iman Wahyu Kusumadirja, SKG., MM., CDIS, pada kesempatan ini berbagi penjelasan mengenai program rehabilitasi gigi dan mulut secara menyeluruh (full mouth rehabilitation program), yang di dalamnya juga terdapat metode perawatan rehabilitasi senyum (smile makeover).

Head of Bethsaida Hospital Dental Center (BHDC), drg. Tb Iman Wahyu Kusumadirja, SKG., MM., CDIS mendefinisikan program rehabilitasi gigi dan mulut secara menyeluruh sebagai perawatan sistematis yang diberikan kepada pasien untuk mengembalikan fungsi utama gigi dan gusi. Ia mengatakan, “Masih banyak dari kita yang belum menyadari pentingnya melakukan konsultasi dan perawatan kesehatan mulut secara berkala. Apabila kita lalai memerhatikan kondisi kesehatan gigi, maka kemungkinan terjadinya penurunan fungsi gigi dan gusi akan semakin besar. Hal ini tentunya akan mengganggu kesehatan mulut. BHDC sendiri menawarkan perawatan yang mampu mengembalikan fungsi gigi dan gusi secara menyeluruh.” Ia juga menambahkan, “Program ini menggunakan beberapa metode yang sudah cukup familiar untuk publik seperti veneer, implan gigi, dan bleaching, sehingga calon pasien dapat mengenap terlebih dahulu jenis-jenis perawatan pada gigi.”

Salah satu jenis perawatan yang termasuk di dalam program rehabilitasi gigi dan mulut secara menyeluruh adalah rehabilitasi senyum atau yang lebih dikenal dengan istilah smile makeover. Dalam kesempatan yang sama drg. RA. Syanti W. Astuty, MM, FISID mengatakan, “Rehabilitasi senyum ialah jenis perawatan yang tidak hanya mengembalikan fungsi gigi dan mulut secara menyeluruh, tetapi juga mampu menampilkan senyum terbaik Anda. Dengan didukung oleh peralatan medis berteknologi modern, dokter (atan yang dalam hal ini disebut sebagai designer) akan melakukan rangkaian pemeriksaan kondisi gigi secara menyeluruh. Setelah itu pasien akan menerima blue print yang merupakan hasil dari analisis kondisi gigi dan hasil identifikasi rehabilitasi apa saja yang dibutuhkan oleh pasien. Proses inilah yang kami sebut dengan cosmetic imaging.”

Masih banyak publik yang beranggapan bahwa perawatan estetika adalah metode perawatan yang hanya cocok untuk public figure. Sebaliknya, perawatan estetika mampu mengembalikan fungsi mulut agar lebih optimal. Berdasarkan data riset kesehatan dasar 2013 oleh kementrian kesehatan, sebanyak 25.9% penduduk Indonesia masih memiliki masalah dengan gigi dan mulut, dan hanya 31.1%  yang mendapatkan perawatan/effective medical demand (EMD). Sebagian besar pasien gigi mengunjungi dokter/klinik ketika menemukan permasalahan pada kesehatan gigi dan mulut mereka, padahal seharusnya pemeriksaan kesehatan gigi dan gusi dilakukan secara teratur, yaitu sekitar enam bulan sekali.

Masih rendahnhya kepedulian keluarga Indonesia dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan gusi, dikhawatirkan dapat menjadi celah bagi masuknya penyakit-penyakit lain yang diakibarkan kurangnya menjaga kesehatan mulut. Sementara itu, kendala lainnya yang juga perlu diperhatikan ketika menjaga kesehatan gigi dan gusi adalah dengan menggunakan teknik menyikat gigi yang tepat. Masyarakat saat ini masih belum mengetahui bahwa cara menggosok gigi yang tepat dapat membantu meningkatkan resistensi tubuh terhadap penyakit gigi. Hal inilah yang oleh Bethsaida Hospital Dental Center (BHDC) hendak disampaikan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka melalui pelayanan dan konsultasi yang diberikan.