Solusi Restorasi Rahang Tidak Bergigi

Mengetahui Solusi Dari Rahang Tidak Bergigi

Rahang tidak bergigi yang diakibatkan oleh kehilangan gigi sangatlah umum di kalangan orang dewasa, terutama seiring bertambahnya usia. Lebih dari 5% populasi di dunia kehilangan semua gigi atas dan bawahnya. Mereka hidup dengan ketidaknyamanan dan kerepotan dengan menggunakan gigi palsu. Lalu bagaimanakah solusi atas permasalahan tersebut?

Konsep “All on Four or All On Six Implant System” 

“All on Four or All on Six Implant System” adalah solusi dari rahang tidak bergigi ini. Pada dasarnya hal ini adalah suatu konsep perawatan yang menggantikan satu lengkungan penuh gigi atau rahang. Hal ini dilakukan dengan menggunakan empat atau enam implan gigi sebagai penahan struktur atau fondasinya. Hal yang menarik dari konsep perawatan ini adalah Anda tidak perlu mengganti satu gigi yang hilang dengan satu implant. Yang anda butuhkan adalah empat atau enam implan yang dipasangkan pada rahang atas dan empat pada rahang bawah untuk mengembalikan fungsi dan senyum penuh Anda.

3 Komponen Penting Untuk Hasil Yang Maksimal

Untuk hasil yang maksimal ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

  1. Perencanaan perawatan

Perencanaan perawatan ini memiliki fungsi untuk menentukan apakah tindakan ini tepat untuk Anda dengan mempertimbangkan kondisi mulut serta memperhitungkan pembuatan mahkota. Semua ini direncanakan untuk mengembalikan fungsi dan yang berikutnya adalah meningkatkan kualitas penampilan dari senyum seseorang, “A reason to smile again”.

  1. Sarana dan prasarana

Suatu keharusan bagi penyedia layanan perawatan ini untuk memiliki fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan. Fasilitas seperti CBCT atau minimal 2D digital Panoramic x-ray, alat dan instrumen implantologi khusus,standar sterilisasi yang sangat baik seperti penggunaan autoclave B+ sesuai standar dunia karena ketidaksterilan alat dapat menggagalkan kesuksesan perawatan.

  1. Kualifikasi dan kerjasama tim

Keberhasilan perawatan tidak hanya ditentukan oleh dokter tapi kerjasama tim yang baik sangat dibutuhkan. Dimulai dari perawat, teknisi laboratorium gigi dan yang terpenting adalah pasien itu sendiri. Tanpa pemeliharaan dan penjagaan yang baik dari segi kebersihan dan penatalaksanaan paska operasi yang baik maka keberhasilan perawatan pun akan terganggu.

Di BHDC (Bethsaida Hospital Dental Center) pemasangan implant akan berhasil sekitar 3-6 bulan jikalau ada kasus khusus bisa mencapai 9 bulan.

BHDC memiliki pendekatan “all-inclusive” karena memiliki fasilitas dan tim yang memadai serta telah menjadi pilihan bagi orang-orang yang kehilangan sebagian besar gigi mereka.  Anda bisa mendapatkan senyum baru yang bercahaya hanya dalam satu hari.

Narasumber:  Drg. Tb. Iman Wahyu Kusumadirja,  DDS., PGDip.ALD., PGDip.CRD., PGDip.Impl., MM., CDIS., FALD, FWCLI

Restorasi Gigi Dengan CAD/CAM Dentistry

CAD/CAM Dentistry adalah salah satu bidang dalam kedokteran gigi terutama dalam pembuatan restorasi gigi. Restorasi gigi ini meliputi Inlay, Onlay, Overlay, Veneer hingga Crown dan Bridge (mahkota jembatan) mengunakan CAD/CAM (computer aided design/ computer aided manufacturing) untuk meningkatkan ketepatan rancangan dan hasil pembuatan.

Beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi sangat mempengaruhi praktik kedokteran gigi. Salah satu teknologi yang paling berkembang adalah penggunaan computer-aided manufacturing (CAD/CAM). Teknologi ini memanfaatkan perangkat pemindaian tiga dimensi (3D) untuk hasil yang lebih akurat, cepat, tepat perawatan & nyaman untuk pasien. Hal ini juga memudahkan pembuatan dan memudahkan pada saat proses pemasangan restorasi.

CAD/CAM dalam kedokteran gigi didefinisikan sebagai proses merancang dan membuat perangkat kedokteran gigi dengan bantuan perangkat lunak komputer, seperti konservasi gigi, gigi tiruan, implan gigi dan perawatan merapihkan gigi dengan aligner (tanpa kawat gigi).

Perbedaan Restorasi Gigi yang Dibuat Dengan CAD/CAM dan Konvensional

Dibandingkan restorasi gigi konvensional proses pengerjaan CAD/CAM memang memakan lebih banyak waktu dalam setiap kunjungan dan biaya investasi yang tergolong besar. Namun tetap saja penggunaan teknologi CAD/CAM sangat menguntungkan bagi pasien yang memiliki mobilitas tinggi dengan keterbatasan waktu dan lokasi tempat tinggal yang jauh. Pada kasus gigi vital apabila menggunakan restorasi konvensional maka paling tidak harus dibuatkan mahkota gigi sementara selama kurang lebih lima hingga tujuh hari kerja karena itu adalah waktu yang diperlukan untuk membuat restorasi akhir termasuk waktu antar jemput model ataupun cetakan rahang pasien, sedangkan penggunaan CAD/CAM memungkinkan pasien untuk memperoleh hasil dalam tempo satu hingga dua jam saja (tergantung bahan yang digunakan).

Proses Pengerjaan

Restorasi CAD/CAM dibuat menggunakan blok ceramic padat atau resin composite yang warnanya disesuaikan mendekati dengan warna gigi asli. Sebelum melakukan pemindaian gigi dengan pemindai 3D, perawatan lengkap tetap harus dilakukan sebelum memutuskan untuk membuat restorasi akhir. Dokter harus dapat menentukan bahan apa yang paling tepat untuk digunakan disetiap rencana perawatan pasien. Setelah blok terbentuk sesuai yang direncanakan maka dilakukan pemolesan, pewarnaan dan pemberian lapisan mengkilap serta licin untuk memperoleh hasil sesuai dengan rencana perawatan. Terakhir adalah tahap pemasangan atau insersi di mulut pasien dan merekatkannya dengan sementasi khusus maupun bahan adhesive. Dokter akan menjadwalkan kunjungan selanjutnya untuk observasi paska insersi.

Estetik dan Kontrol

Estetik juga merupakan salah satu perhatian penting. Teknologi CAD/CAM menawarkan restorasi dengan estetik yang sangat baik, kekuatan dan durabilitas yang dapat menyaingi prosedur konvensional, serta memudahkan dokter gigi dalam mengerjakan berbagai kasus yang rumit.
Teknologi chairside CAD/CAM memungkinkan dokter gigi untuk melakukan perawatan dan membuat restorasi dalam satu kunjungan. Hal ini dapat mengurangi biaya fabrikasi eksternal, mengurangi biaya bahan yang berhubungan dengan pencetakan, dan mengurangi waktu kunjungan pasien.

Narasumber: Drg. Tb. Iman Wahyu Kusumadirja PGDip.ALD(UK), PGDip.CRD(UK), PGDip.CD(ITA), MM, CDIS. AFWCLI, FALD.

Tips Perawatan Gigi Saat Menggunakan Behel

Kawat gigi atau yang lebih sering kita dengar sebutan behel (bracket) merupakan salah satu teknik dalam dunia kedokteran yang berfungsi untuk merapikan bentuk dan susunan gigi seseorang.

Namun pada saat memakai kawat gigi/behel ini setiap orang pasti mengalami kesulitan dalam membersihkan gigi karena ada beberapa bagian pada gigi yang tidak dapat dijangkau dengan menggunakan sikat gigi sehingga kebanyakan orang menjadi malas bahkan tidak peduli dengan sisa makanan yang menempel pada sela-sela gigi dan ada juga yang berpikir bahwa memasang kawat gigi sangat repot, sakit dan tidak nyaman karena jika tidak dirawat dengan benar malah akan menimbulkan gejala lain seperti sariawan, iritasi, gigi berlubang dsb. Itulah sebabnya terkadang ada beberapa orang yang masih mempertimbangkan jika ingin memasang kawat gigi.

Namun terdapat beberapa tips yang dapat mengatasi permasalahan diatas yaitu sebagai berikut:

1. Rajin bersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (dental floss)

2. Gunakan obat kumur antiseptic yang dapat membantu menghilangkan sisa makanan yang tidak terjangkau oleh sikat gigi

3. Hindari makanan keras dan lengket seperti permen karet dan dodol : makanan lengket dapat melekat pada permukaan gigi dan bracket sehingga membuat anda makin tidak nyaman dan makanan keras dapat membuat anda merasa ngilu. Selain itu, makanan – makanan tersebut dapat membuat bracket mudah lepas

4. Gunakan sikat gigi dan pasta gigi khusus bracket (orthodontic)

5. Batasi konsumsi makanan yang mengandung tepung dan gula berlebihan karena dapat menimbulkan penumpukan plak dan kerusakan gigi

6. Ikuti petunjuk dokter dan rutin melakukan konsultasi/pemeriksaan selama pemasangan behel

7. Rajin kumur – kumur dengan air putih setelah makan agar tidak ada makanan yang melekat pada sela-sela gigi dan bracket, namun bila masih ada yang melekat, barulah bersihkan dengan sikat gigi.

8. Jika anda baru memasang bracket maka pasti akan mengalami kesulitan untuk makan oleh karena itu potong makanan menjadi kecil sehingga mudah dikunyah dan hindari memotong makanan dengan gigi depan karena dapat menyebabkan bracket lepas

9. Pada saat olahraga anda disarankan untuk menggunakan pelindung gigi untuk melindungi pipi dan bibir dari kawat gigi bila terjadi benturan pada mulut

10. Gunakan lilin ortodonti (orthodontic wax) jika bagian kawat ada yang menyentuh bibir untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah terjadinya luka/goresan yang dapat menyebabkan sariawan.

11. Hindari minuman dan makanan yang asam karena terdapat kandungan sitrus yang dapat memperburuk kondisi luka pada mulut

12. Anda dapat menempelkan es batu atau berkumur dengan air dingin ke area yang nyeri atau sakit karena es batu atau air dingin dapat memberikan rasa kebal sehingga mengurangi rasa sakit

13. Jika anda mengalami rasa sakit yang tidak tertahankan anda dapat meminta kepada dokter untuk memberikan obat pereda rasa nyeri

 

Narasumber: drg. Fauzia Adhiwidyanti, Sp.Ort (dokter spesialis orthodontic Bethsaida Hospitals Dental Center)