Studi Terbaru : Pola Makan Nabati dan Suplemen Menurunkan Dampak COVID-19 pada Pasien Lanjut Usia yang Memiliki Banyak Komorbid

Sebuah kebanggaan bahwa penelitian yang dilakukan oleh professor Dasaad Mulijono, selaku Dokter Spesialis Jantung Intervensi Bethsaida Hospital telah berhasil diakui dan dimasukkan kedalam situs World Health Organization (WHO). Penelitian ini dilakukan selama masa pandemi COVID-19 sejak April 2020 sampai dengan Juni 2023. Penelitian mengikut-sertakan pasien-pasien jantung yang memiliki banyak komorbid dengan jumlah peserta sebanyak 3.470 orang. Pasien dibagi atas 2 kelompok. Kelompok pertama pasien-pasien jantung dengan usia rata-rata 65 tahun yang dengan banyak komorbid dan telah mengikuti program Pola Makan Nabati (PMN) selama sedikitnya beberapa bulan sebelum terkena COVID-19. Kelompok kedua adalah pasien-pasien yang lebih muda usianya, rata-rata 50 tahun dengan komorbid yang lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok pertama. Pada kedua kelompok ini diberikan PMN dan suplemen.
Setelah itu dilakukan follow up. Hasil penelitian menyimpulkan:

1. Pasien-pasien kelompok pertama yang telah mengikuti PMN sebelum terpapar COVID-19 kemudian melanjutkan PMN disertai mengkonsumsi suplemen mengalami gejala dan derajat berat COVID-19 yang jauh lebih ringan walaupun usia mereka lanjut dan memiliki banyak komorbid namun dibandingkan dengan masyarakat umumnya yang berusia sepantar.
2. Pasien-pasien baru kelompok kedua yang usianya 50 tahun ke atas dan memiliki beberapa komorbid masih dapat tertolong jika diberikan PMN dan suplemen pada saat terkena COVID-19. Semakin cepat pasien menerima perubahan pola diet dan mendapatkan suplemen, maka derajat penyakit COVID-19 nya akan semakin ringan.
3. Dari seluruh pasien COVID-19 yang ditangani dan diikut sertakan dalam penelitian ini, baik itu pasien jantung berusia lanjut dengan banyak komorbid (kelompok pertama) maupun pasien-pasien umum yang belum pernah ikut PMN (kelompok kedua) yang kami ikut sertakan dalam pola pengobatan, yakni dengan pemberian PMN dan suplementasi:
• Tidak ada yang meninggal dunia
• Tidak ada yang memburuk derajat penyakitnya
• Tidak ada yang dirawat di rumah sakit, semua berhasil ditangani dirumah
• Semuanya sembuh lebih cepat dibandingkan dengan masyarakat awam yang sepantaran

Penelitian ini merupakan yang pertama dilakukan di dunia, yaitu penelitian yang melakukan intervensi secara aktif terhadap pasien-pasien COVID-19 dimana peneliti melakukan penelitian dengan mempertaruhkan nyawa demi keselamatan dan kesehatan pasien-pasien (sesuai dengan sumpah janji kedokteran) dan juga demi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pengaruh PMN dan suplementasi terhadap pasien COVID-19. Dapat disimpulkan penelitian ini berhasil dengan sukses. Walaupun diketahui angka kesakitan dan angka kematian COVID-19 di Indonesia adalah yang tertinggi di Asia. Riset ini merupakan terobosan dalam penanganan COVID-19, khususnya dengan menggunakan metode/ cara yang sangat sederhana serta dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat luas, yakni hanya dengan melalui perubahan pola makanan (diet PMN) dan pemberian suplemen yang berdampak didalam menurunkan angka kesakitan, angka masuk ke rumah sakit dan angka kematian.

Selain itu penelitian ini juga memperluas wawasan dan pengetahuan untuk menghadapi bukan saja COVID-19 tetapi juga virus-virus penyakit lainnya sesuai yang telah prediksikan oleh WHO mengenai wabah yang akan terjadi dimasa mendatang dan disebut sebagai X disease dengan jalan merubah pola makan, pola hidup dan pemberian suplemen yang bermanfaat. Dengan kesuksesan luar biasa yang dicapai dari penelitian ini, bukan saja menyelamatkan ribuan pasien dari kematian atau kecacatan, namun juga berhasil membantu Pemerintah Indonesia dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan dana kesehatan yang diperuntukkan untuk pasien-pasien COVID-19, yakni dana perawatan di rumah sakit dan dana bantuan untuk kematian.