Bethsaida Hospital - Hospital With Heart
Rehabilitasi Gangguan Pola Jalan Pasca Stroke dengan Terapi Robotik: Lebih Efektif dan Efisien

Rehabilitasi Gangguan Pola Jalan Pasca Stroke dengan Terapi Robotik: Lebih Efektif dan Efisien

16 May 2024
Narasumber : dr. Raymond Posuma, Sp.KFR

Penggunaan teknologi robotik pasca stroke
Salah satu hambatan pasca stroke yang paling mengganggu adalah gangguan pola jalan. Penggunaan teknologi robotik terkini memberikan hasil yang lebih efektif dan efisien. Saat ini hanya terdapat 2 jenis robotik yang tersedia di pasaran, yaitu tipe platform dan tipe exoskeleton. Tipe platform memberikan keuntungan kemudahan pemakaian, tetapi di sisi lain pola jalan kurang alamiah; bentuk robotik platform sendiri mirip seperti pedal yang terpasang di kaki kita.
Tipe exoskeleton, memberikan keuntungan kualitas pola jalan alamiah yang lebih baik dibanding tipe platform, tetapi proses pemasangan, pengaturan yang memakan waktu dan biaya yang sangat mahal menjadi kelemahan dari tipe ini; bentuk robotik exoskeleton mirip seperti mengenakan jubah robot di film sci-fi.

Bethsaida Hospital menyediakan layanan robotik hybrid yang menggabungkan keuntungan dari kedua jenis robotik di atas. Cara pakai lebih sederhana, kualitas gerak yang menyamai robotik exoskeleton tetapi dengan biaya yang lebih terjangkau. Bila pasien dilatih secara manual, dalam 1 sesi terapi selama 60 menit, mungkin pasien hanya mampu mendapatkan latihan jalan sebanyak 500 langkah. Bila menggunakan robot, pasien mendapatkan latihan jalan sebanyak 2500 langkah per sesinya dengan kualitas langkah terbaik.
Ini adalah alasan mengapa terapi berjalan dengan robotik memberi hasil yang lebih efektif dan efisien. Sebelum dilakukan terapi akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk penentuan pengaturan awal. Selama terapi dilakukan, tanda-tanda vital akan selalu dipantau untuk memastikan keamanan pasien.

*Terapi robotik di Bethsaida Hospital
*Kombinasi teknologi platform dan exoskeleton memberikan hasil optimal pasca stroke

Rehabilitasi medik
Dokter Rehabilitasi Medik di Bethsaida Hospital, dr. Raymond Posuma, Sp.KFR mengungkapkan terapi berjalan dengan robotik dapat digunakan tidak hanya pada pasien stroke, tetapi juga pada pasien dengan incomplete spinal cord injury, cedera kepala, muscular dystrophy, gangguan saraf akibat neuropati dan kelemahan otot akibat tirah baring lama. Penggunaan robotik dapat dipakai dalam kondisi akut dengan catatan kondisi pasien sudah stabil dan sudah mampu duduk tegak. Frekuensi terapi biasanya diberikan 2 sampai 3 kali per minggu selama 1 sampai 3 bulan tergantung kebutuhan, harapan dan tingkat keparahan pasien.

Pembahasan penyakit - penyakit lainnya, dan informasi mengenai kesehatan dari dokter dr. Raymond Posuma, Sp.KFR

Apakah Nyeri Sendi Berhubungan Dengan Rematik?
dengan narasumber dr. Raymond Posuma, Sp.KFR

Lutut Sakit Saat Shalat, Apa Penyebabnya?
dengan narasumber dr. Raymond Posuma, Sp.KFR