Mengetahui Lebih Dalam Mengenai Obat-Obatan dan Suplemen
Narasumber : dr. Hani Susilo, Sp.FK, MA, MPH, MH, CMC
Obat dan suplemen
Obat dan suplemen memiliki peranan penting dalam membantu proses penyembuhan dari berbagai penyakit dan juga dalam menjaga stamina tubuh. Pastinya setiap orang pernah mengkonsumsi obat atau suplemen, baik dalam jumlah sedikit ataupun banyak. Namun apakah dampak yang dialami oleh tubuh saat mengkonsumsi obat atau suplemen? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut tentunya kita perlu lebih dulu mengetahui tentang apa itu obat dan suplemen, apa saja jenisnya dan bagaimana efek sampingnya
Obat atau suplemen bisa berasal dari bahan kimia aktif, tumbuh-tumbuhan (herbal) dan beberapa bahan pendukung lainnya. Jika terbuat dari bahan kimia, maka kita kenal dengan istilah obat, sedangkan yang berasal dari bahan tumbuhan atau hewan kita kenal dengan istilah herbal (jamu, herbal terstandar dan fitofarmaka). Setiap obat tentunya memiliki mekanisme kerja, profil farmakokinetik obat (penyerapan, distribusi, metabolisme dan ekskresi/eliminasi) masing-masing. Dari sisi rasa, obat-obatan atau suplemen ada yang memiliki rasa pahit dan juga manis tergantung dengan peruntukannya.
Bentuk obat juga bermacam-macam, ada yang berupa pil, tablet, kaplet, kapsul, cairan, salep, cream, dan supposutoria (dimasukkan melalui dubur). Untuk metode pemberiannya, obat dapat diberikan melalui mulut/diminum, disuntikkan, diinfuskan, dioleskan, disemprotkan, dan dihirup.
Untuk saran penggunaan obat, sebaiknya sebisa mungkin tidak dibelah, dihancurkan atau digerus. Hal ini terkait dengan sifat bahan kimia obat, kemasan, stabilitas obat, serta alasan higienisnya. Oleh karena itu sebaiknya obat tidak diracik atau digabungkan kecuali jika memang sangat dibutuhkan untuk tujuan atau fungsi tertentu oleh dokter dan petugas farmasi yang memiliki sertifikasi dibidangnya.
Waktu konsumsi obat ada yang diminum sebelum makan, bersamaan waktu makan, atau sesudah makan. Setiap obat yang dikonsumsi, tentunya berpotensi menimbulkan efek samping mulai dari ringan hingga berat. Semakin banyak macam obat yang dikonsumsi juga dapat menghasilkan dampak interaksi antar obat yang dapat bersifat ringan, sedang, hingga berat. Pemberian beberapa obat secara bersamaan dapat menimbulkan efek sinergis (menguatkan) atau kontradiktif atau melemahkan. Oleh karena itu peresepan obat atau suplemen tertentu haruslah dilakukan oleh Dokter.
Ada beberapa jenis obat yang harus rutin dikonsumsi setiap hari (seperti obat untuk penderita darah tinggi, kencing manis dan jantung), namun ada juga beberapa jenis obat yang hanya dikonsumsi selama jangka waktu tertentu seperti antibiotik, obat batuk, obat pilek, dan sebagainya. Jenis obat yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu bersifat seperlunya saja dan hanya digunakan untuk meredakan atau menghilangkan gejala seperti panas dan sakit atau nyeri.
Itulah profil obat atau suplemen yang kita konsumsi selama ini. Disaat kita menderita sakit, tentunya kita memerlukan bantuan dari obat atau suplemen agar dapat mempercepat penyembuhan. Namun pemilihan obat, jumlah obat, dosis obat, cara pemberian obat, lama obat diberikan yang tepat sangatlah penting karena akan memberikan hasil pengobatan yang menguntungkan dan memuaskan serta aman untuk tubuh kita. Jika memiliki pertanyaan lebih spesifik seputar obat, segera lakukan konsultasi ke Klinik Farmakologi Bethsaida Hospital.