Bethsaida Hospital - Hospital With Heart
Mengenal dan Mengatasi Burnout: Fakta dan Solusi Medis

Mengenal dan Mengatasi Burnout: Fakta dan Solusi Medis

09 Okto 2024
Narasumber : dr. Nabila Nur bilqis Islamy,SP.KJ

Pengertian Burnout
Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, mental, dan emosional akibat tekanan dan stres berkepanjangan, sering kali disebabkan oleh tekanan pekerjaan yang berlebihan, sering dipicu oleh tuntutan kerja yang berlebihan. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Freudenberger pada 1974 dan semakin relevan dalam kehidupan modern.

Burnout sering terjadi disaat seseorang merasa kewalahan dengan tuntutan kerjaan yang terus-menerus tanpa adanya jeda waktu dan istirahat yang cukup. Kondisi ini juga muncul ketika seseorang merasa tidak dihargai atau kehilangan kendali atas usahanya, yang dapat menyebabkan frustasi, kecemasan dan akhirnya kelelahan yang berlebihan.

Fakta Terbaru Mengenai Burnout
Burnout tidak hanya berdampak pada pekerja kantoran atau profesional, tetapi juga menimpa berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, pekerja lepas, dan ibu rumah tangga. Menurut survey Gallup (2023), sekitar 76% pekerja di dunia mengalami burnout setidaknya satu kali dalam hidup mereka dan 28% merasakan gejalanya secara rutin.

Menurut survei Gallup (2023), sekitar 76% pekerja di dunia mengalami burnout setidaknya sekali, dengan 28% merasakan gejalanya secara rutin. WHO mencatat burnout sebagai fenomena yang mempengaruhi kesehatan mental, terutama di kalangan tenaga kesehatan dan pekerja pendidikan, yang terkena dampak parah pasca pandemi. Di Indonesia, survei yang dilakukan oleh JobStreet pada tahun 2023 mengungkap bahwa 33% pekerja mengalami burnout karena jam kerja yang panjang dan ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

*Stres dan kelelahan saat bekerja

Gejala Burnout
Gejala burnout dapat bervariasi, namun terdapat beberapa tanda umum yang sering muncul, antara lain:

  1. Tingkat kelelahan emosional dan fisik yang tinggi: Merasa lelah secara konstan, bahkan setelah beristirahat.
  2. Menurunnya motivasi: Kehilangan semangat untuk bekerja atau melakukan aktivitas sehari-hari
  3. Penurunan kinerja: Kesulitan dalam berkonsentrasi, mengingat informasi, atau membuat keputusan.
  4. Isolasi sosial: Menghindari interaksi dengan teman, keluarga, atau rekan kerja.
  5. Sikap sinis dan frustasi: Merasa tidak puas dengan pekerjaan atau merasa kurang dihargai.
  6. Gangguan tidur: Kesulitan untuk tidur atau tidur tidak pulas, yang dapat meningkatkan tingkat kelelahan

Penyebab Burnout
Beberapa penyebab utama burnout antara lain beban kerja berlebihan, harapan yang tidak realistis, dan kurangnya dukungan sosial.

Penanganan Burnout Secara Medis
  1. Konsultasi profesional: Psikiater dapat membantu melakukan terapi lebih lanjut seperti psikofarmaka (obat-obatan) dan psikoterapi, seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT) untuk mengatasi pikiran negatif.
  2. Obat-obatan: Jika burnout menyebabkan depresi atau kecemasan, obat seperti golongan antidepresan dapat diberikan.
  3. Mindfulness dan meditasi: Membantu mengurangi stres dengan berfokus pada kondisi saat ini.
  4. Manajemen stres: Teknik relaksasi dan olahraga membantu menurunkan hormon stres.
  5. Perubahan gaya hidup: Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu istirahat.
  6. Dukungan sosial: Berbagi dengan keluarga atau teman dapat memberikan dukungan emosional.
  7. Cuti: Mengambil waktu istirahat dari pekerjaan bisa memulihkan energi.
Jika Anda mengalami keluhan seperti di atas, konsultasikan kepada ahlinya untuk mendapat penanganan yang tepat


Bethsaida Hospital Serang
Chat/Call: (0254) 5020-999/ 0812 8111 9999
Website: www.bethsaidahospitals.com

Dokter Terkait

dr nabila bethsaida hospital
dr. Nabila Nur bilqis, ...