Bethsaida Hospital - Hospital With Heart

Mengenal Dampak Dari Penyakit Ablasio Retina Pada Mata

12 April 2021
Narasumber : dr. Artha Latief, Sp.M


Pengertian & Definisi

Ablasio retina adalah lepasnya retina dari tempat normalnya di bagian belakang mata. Hal ini menyebabkan retina terpisah dari lapisan pembuluh darah yang menyediakan oksigen dan makanan dan bila tidak segera diobati, maka akan semakin besar risiko kebutaan pada mata yang terkena.


Gejala Dari Ablasio Retina

    Jika mengalami gejala-gejala seperti berikut maka sebaiknya segera pergi ke dokter mata atau unit gawat darurat terdekat.
  • Banyak floater baru (bintik hitam kecil atau garis berlekuk-lekuk yang mengapung di penglihatan Anda)
  • Kilatan cahaya di satu mata atau kedua mata yang timbul berulang-ulang
  • Bayangan gelap atau “tirai” yang menghalangi pandangan
  • Penglihatan buram mendadak
Ablasio retina termasuk dalam kegawatdaruratan mata. jika ablasio retina tidak segera ditangani maka maka retina yang terlepas akan semakin bertambah dan risiko kebutaan akan semakin meningkat.


Faktor Risiko

    Hal-hal yang bisa menjadi faktor resiko terjadinya ablasio retina adalah sebagai berikut :
  1. Riwayat Ablasio Retina pada keluarga
  2. Pernah terjadi Ablasio Retina sebelumnya
  3. Riwayat trauma pada mata
  4. Riwayat operasi mata sebelumnya
  5. Retinopati diabetik (Komplikasi pada retina pada penderita Diabetes)
  6. Mata minus tinggi
  7. Kondisi atau penyakit mata lainnya (degenerasi lattice, vaskulitis retina, dll)


Penyebab

Ada 3 jenis ablasio retina: Rhegmatogen, traktional, dan eksudatif.

Rhegmatogen: Jenis ablasio retina yang paling sering terjadi. Disebabkan oleh lubang atau robekan pada retina yang memungkinkan cairan vitreous melewati dan terkumpul di bawah retina sehingga menyebabkan retina terlepas dari penempelan dengan jaringan di bawahnya. Penuaan adalah penyebab utama ablasio retina jenis ini.

Traksional: Ablasio retina terjadi karena pernarikan jaringan retina oleh jaringan parut yang tumbuh dan bertambah banyak. Retinopati Diabetik tahapan lanjut umumny merupakan penyebab utama terjadinya ablasio jenis ini.

Eksudatif: Ablasio retina terjadi karena adanya penumpukan cairan di bawah retina, pada ablasio retina eksudatif tidak ditemukan adanya robekan atau lubang di retina. Degenerasi makula terkait usia, cedera pada mata, tumor, atau gangguan inflamasi dapat menjadi penyebab terjadinya ablasio retina jenis ini.

IlustrasiKonsultasikan masalah yang anda rasakan

Pemeriksaan Terhadap Penderita Ablasio Retina

Setelah pemeriksaan umum berupa anamnesis, pemeriksaan tajam penglihatan, dan pemeriksaan slit lamp dilakukan, maka dokter mata akan melakukan pemeriksaan funduskopi retina dengan terlebih dahulu meneteskan obat yang bertujuan melebarkan anak mata (pupil)

Terkadang dokter mata pemeriksa akan meminta anda untuk melakukan pemeriksaan retina tambahan berupa pemeriksaan optical coherence tomography (OCT) atau Ultrasonography (USG) mata agar dapat yang memberikan data yang lebih lengkap untuk mengevaluasi secara utuh ablasio retina yang telah terjadi.

Tindakan Penanganan

Ketika robekan atau lubang retina belum berkembang menjadi ablasio retina, dokter mata mungkin akan menyarankan Fotokoagulasi dengan laser. Tindakan ini bertujuan untuk membuat jaringan parut yang mengelilingi robekan atau lubang retina sehingga membentuk pagar pembatas yang mencegah perluasan lebih lanjut.

    Namun jika ablasio retina telah terjadi, maka akan dilakukan tindakan bedah retina untuk menempelkan kembali retina pada posisi semula dan lebih baik dilakukan secepatnya. Jenis operasi yang direkomendasikan akan bergantung terhadap derajat keparahan ablasio retina yang telah terjadi. Tindakan bedah yang mungkin akan dilakukan adalah sebagai berikut :
  • Retinopeksi Pneumatik.
    Dilakukan penyuntikkan gelembung udara atau gas ke dalam mata yang akan menekan lapisan retina yang lepas kembali ke posisi semula. Pada sebagian orang mungkin akan diberikan instruksi agar tidur dalam posisi tertentu (contoh : posisi tengkurap) selama beberap hari untuk menjaga agar gelembung tetap berada dalam posisi untuk terus menerus memberikan penekanan pada daerah retina tertentu.

  • Scleral Buckle.
    Tehnik bedah yang menggunakan bahan silikon steril dengan cara membuat struktur penopang berupa “ikat pinggang” mengelilingi rangka bola mata (sklera / sclera – bhs inggris) yang akan membantu proses penempelan retina. Selain pemasangan alat ini, biasanya dilakukan fotokoagulasi laser pada daerah retina tertentu untuk membantu penempelan retina. Alat terpasang permanen.

  • Vitrektomi
    Pada kedua tindakan tersebut diatas, mungkin akan dilakukan tindakan vitrektomi yang akan mengangkat gel vitreous bersama dengan jaringan lain yang menarik retina. Vitrektomi bisa dilakukan secara total atau sebagian. Udara, gas atau minyak silikon kemudian disuntikkan ke dalam ruang vitreous untuk membantu meratakan retina.

Setelah beberapa waktu, gelembung udara dan gas akan diserap dan ruang vitreous akan terisi kembali dengan cairan tubuh. Jika minyak silikon digunakan, maka akan dilakukan tindakan pengangkatan minyak silikon beberapa bulan setelahnya.
Pemulihan penglihatan setelah tindakan bedah retina berbeda untuk setiap orang. Beberapa orang memerlukan lebih dari satu kali operasi. Sehingga diperlukan pemeriksaan yang rutin dan berkala untuk pemantauan proses penyembuhan dan untuk mengatasi komplikasi yang mungkin terjadi.