Kenali Tanda dan Gejala Pneumonia Mycoplasma pada Anak
Narasumber : dr. Permatami Herwansyah, Sp.A
Mycoplasma pneumoniae
Pneumonia dapat terjadi ketika paru-paru mengalami peradangan atau infeksi, Sering ditandai dengan gejala batuk, sesak napas dan demam. Meski gejalanya terlihat seperti sakit pada umumnya, namun jika tidak segera mendapat penanganan dapat menyebabkan komplikasi serius. Penyakit ini juga merupakan penyebab kematian yang sering terjadi pada anak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia
Bakteri penyebab pneumonia antara lain, Streptococcus Pneumoniae, Haemophylus Influenzae, Mycoplasma Pneumoniae, dan lain-lain. Sedangkan, virus penyebab pneumonia antara lain Respiratory Syncytial Virus (RSV), Influenza, Adenovirus, SARS-CoV-2, dan Rhinovirus. Mycoplasma Pneumoniae bukan jenis bakteri baru. Bakteri ini merupakan kuman yang paling sering menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan, terutama sebelum pandemi Covid-19. Mycoplasma Pneumoniae adalah salah satu bakteri penyebab pneumonia pada anak yang sudah lama dikenal di dunia kedokteran.
Mycoplasma adalah bakteri berukuran kecil yang dapat ditularkan oleh cairan droplet melalui udara (airborne). Bakteri Mycoplasma merupakan patogen ekstrasel yang bergantung pada epitel sistem pernapasan dan faktor virulensinya untuk bertahan hidup. Proses Mycoplasma Pneumoniae menginfeksi tubuh yakni pertama-tama, bakteri menempel pada epitel saluran pernapasan. Selanjutnya, Mycoplasma Pneumoniae memproduksi hidrogen peroksida dan superoksida yang berbahaya terhadap sel tubuh. Kedua zat tersebut menyebabkan kerusakan pada sel epitel dan silia di sekitarnya.
![](https://i.ibb.co/KNQWD26/Pneumonia-Mycoplasma-1.png)
![](https://i.ibb.co/yQL1vT2/Pneumonia-Mycoplasma-2.png)
Penyakit ini dapat menular melalui percikan air liur ketika penderitanya batuk atau bersin. Seseorang dapat terkena infeksi Mycoplasma Pneumoniae bila tidak sengaja menghirup percikan air liur tersebut. Gejala Pneumonia Mycoplasma umumnya mirip dengan infeksi saluran pernapasan lainnya. Meskipun terkadang hanya menimbulkan gejala ringan, pneumonia ini bisa berbahaya bagi orang dengan daya tahan tubuh yang lemah, seperti anak, ibu hamil, lansia atau pengidap penyakit kronis. Anak-anak yang terkena pneumonia mycoplasma biasanya diawali dengan demam, batuk, nyeri, atau sakit tenggorokan. Batuk yang disebabkan infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae dapat berlangsung sampai beberapa minggu. Gejala berikutnya ialah demam yang dapat mencapai di atas 38 derajat Celcius. Tapi, ada juga beberapa penderita pneumonia yang tidak mengalami demam sama sekali. Gejala ini terkadang dibarengi sakit kepala dan sakit tenggorokan. Perlu diperhatikan, apabila penderita mengalami gejala sesak napas, segera konsultasikan ke dokter terdekat untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat. Gejala pneumonia lainnya ialah adanya rasa kelelahan meskipun tidak banyak aktivitas serta hilangnya nafsu makan. Anak mungkin terlihat lelah atau tidak bersemangat seperti biasanya. Beberapa orang dengan pneumonia juga berisiko mengalami masalah kesehatan lain seperti infeksi telinga, anemia, dan ruam kulit.
Terjadinya peningkatan jumlah kasus pneumonia yang disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae merupakan informasi yang perlu dicermati dan diwaspadai namun, tidak perlu menimbulkan kepanikan berlebihan. Mycoplasma Pneumoniae bukan merupakan kuman baru. Pemberian antibiotika yang tepat dan rasional oleh dokter merupakan pengobatan yang efektif pada anak dengan pneumonia yang disebabkan oleh bakteri.
Upaya pencegahan pneumonia secara umum bisa dilakukan melalui perilaku hidup bersih sehat. Penggunaan masker, menjaga kebersihan rumah, memastikan aliran udara segar dan bersih di rumah, pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang, cukup istirahat, dan beraktivitas fisik yang cukup untuk menjaga daya tahan tubuhnya, serta mencuci tangan dengan sabun dan air efektif untuk melindungi diri dari Pneumonia Mycoplasma. Jauhkan anak dari asap rokok karena paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko infeksi pernapasan, termasuk pneumonia. Hindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit. Selain itu, setiap anak juga diharapkan bisa segera melengkapi imunisasinya, termasuk imunisasi pneumonia untuk mencegah penularan penyakit tersebut.
Jika anak mengalami gejala dan tanda pneumonia, jangan ragu untuk segera konsultasikan ke dokter untuk diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai. Salam sehat untuk kita semua.