<head>
<title>Anyang-Anyangan dan Sering Buang Air Kecil, Tanda Ada Masalah di Saluran Kemih Anda? </title>
<meta name="description" content="Transcranial Doppler (TCD) di Indonesia: Metode non-invasif untuk mengukur aliran darah di otak, menilai risiko stroke, dan memantau tekanan intrakranial. Dapatkan pemeriksaan TCD untuk kesehatan otak Anda di fasilitas kesehatan terkemuka di Indonesia dengan teknologi neurosonologi terbaru.">
<meta name="keywords" content="Transcranial Doppler Indonesia, TCD Indonesia, pemeriksaan Doppler transkranial, aliran darah otak, ultrasound cerebrovaskular, penilaian risiko stroke, sirkulasi otak, Doppler ultrasound otak, neurosonologi, aliran darah intrakranial, kesehatan otak, evaluasi cerebrovaskular, prosedur TCD, tes Doppler transkranial, perfusi otak, diagnosis neurovaskular, monitoring tekanan intrakranial, pemeriksaan arteri otak, Doppler transkranial di Indonesia, fasilitas TCD Indonesia">
</head>
<style>
body {
font:$font-weight $font-size $font-paragraph;
color:$mid-grey;
}
//HEADINGS
h1, h2, h3, h4 {
color:$charcoal;
}
h1 {
font-size:2em;
font-weight:700;
display:flex;
justify-content:flex-start;
align-items:center;
margin:30px 0;
}
h2 {
font-size:1.8em;
font-weight:700;
}
h3 {
font-size:1.6em;
font-weight:700;
}
h4 {
font-size:1.4em;
}
a {
text-decoration:none;
}
p {
line-height:1.9em;
margin:2em 0;
font-size:1em;
font-weight: 500;
}
.blog-post {
width:80%;
max-width:1100px;
background:white;
margin:30px auto 30px;
border:1px solid #f4f4f4;
box-shadow:0 0 25px rgba(0,0,0,.05);
}
.blog-hero {
width:100%;
height:0;
padding-bottom:30%;
background:url("https://bethsaidahospitals.com/assets/img/artikel/artikel-saluran-kemih.jpeg") 30% 60% no-repeat ;
background-size: cover;
position: relative;
}
#imagehero{
width:100%;
height:;
background-image: url()
background-position-x: ;
}
summary {
margin-top:20px;
display:inline-block;
}
summary h1 {
width:100%;
font-size:2.5em;
color:#555;
font-weight: 500;
}
summary .blog-date {
width:100%;
font-size:15px;
padding-left:2px ;
color:#909090;
}
article {
padding-bottom:50px;
margin-bottom: ;
}
.blog-content {
width:75%;
margin:auto;
}
.blog-img {
width:60%;
height: 0;
margin:50px auto 60px;
padding-bottom:35%;
background:url("https://bethsaidahospitals.com/assets/img/artikel/artikel-saluran-kemih.jpeg") center center;
background-size:cover;
position:relative;
}
.blog-img2 {
width: 100%;
height: 350px;
/* height: 0; */
margin: 10px auto 10px;
padding-bottom: 60px;
background: url("https://dev.bethsaidahospitals.com/web/cer/assets/img/artikel/psikomatis2.png") center center;
background-size: cover;
position: relative;
}
.blog-img-caption {
position:absolute;
bottom:-30px;
font-size:.9em;
color:#888;
left:4%;
}
b {
font-weight:bold;
}
#containercard{
width: 70%;
}
@media (min-width:601px) and (max-width:1000px){
.blog-post {
width:90%;
}
.blog-content {
width:75%;
}
.blog-hero {
padding-bottom:35%;
}
}
@media (max-width:600px){
.blog-post {
font-size:.9em;
width:90%;
}
.blog-content {
width:80%;
}
.blog-img {
width:90%;
padding-bottom: 50%;
}
.blog-img2 {
margin-bottom: 90px;
padding-bottom: 50%;
height: 100%;
}
.col-12{
margin-bottom: 40px;
}
.blog-hero {
padding-bottom:60%;
}
#containercard{
width: 100%;
}
}
</style>
<div class="blog-post">
<div class="blog-hero">
<!-- <img id="imagehero" src="https://img.freepik.com/free-photo/sad-brunette-teenager-home_1150-36971.jpg?w=1800&t=st=1695715877~exp=1695716477~hmac=646d795164290507b3e99bc3332d820dfd202d47ac904a2a9bd6c64b2973100d" alt=""> -->
</div>
<article>
<div class="blog-content">
<summary>
<h1>Anyang-Anyangan dan Sering Buang Air Kecil, Tanda Ada Masalah di Saluran Kemih Anda? </h1>
<div class="blog-date">26 Agustus 2025 <br> Narasumber : <a href="https://bethsaidahospitals.com/dokter/detaildokter/dr-syifa-fauziah-fadhly-sp-u">dr Syifa Fauziah Fadhly, Sp.U</a> </div>
</summary>
<p><b>Apa Itu Anyang-Anyangan?</b>
<br>
Sering buang air kecil dan sensasi anyang-anyangan sering kali dianggap sebagai gangguan ringan yang kerap kali diabaikan. Gangguan ini kadang tidak terasa di siang hari, namun lebih terasa pada malam hari, sehingga menyebabkan gangguan pada saat tidur. Buang air kecil pada malam hari lebih dari satu kali dapat dikategorikan sebagai nokturia, yaitu suatu kondisi gangguan berkemih yang sebaiknya dievaluasi penyebabnya.
</p>
<p style="margin-bottom: 5px;"> <b>Kondisi ini dapat disebabkan oleh:</b>
<ol>
<li>Gaya hidup yang kurang baik, misalnya konsumsi kafein berlebihan, minum air terlalu banyak pada malam hari</li>
<li>Obat-obatan, misalnya obat jantung furosemide yang dapat meningkatkan produksi urine</li>
<li>Penyakit komorbid, seperti diabetes, dimana pasien akan sering kencing di saat kadar gula darah tinggi, atau pun</li>
<li>Penyakit saluran kemih, seperti ISK, batu saluran kemih, BPH, neurogenic bladder, dan lain-lain</li>
</ol>
Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab, gejala, dan kapan sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter spesialis urologi.
</p>
<p><b>Penyebab Umum Kencing Sering dan Anyang-Anyangan</b>
<br>
Kencing sering dan anyang-anyangan bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu penyebab paling umum adalah <b>Infeksi Saluran Kemih (ISK),</b> terjadi ketika bakteri masuk saluran kemih sehingga kandung kemih meradang. Gejalanya meliputi rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil, frekuensi BAK sering dan sedikit-sedikit, sensasi ingin kencing sulit ditahan (urgency), serta anyang-anyangan di akhir kencing.
<br><br>
Selain itu, batu saluran kemih, termasuk batu ureter dan batu kandung kemih, juga dapat menyebabkan gejala serupa, kadang disertai nyeri perut bagian bawah atau pinggang, kencing berpasir, dan darah dalam urine.
<br><br>
Pada pria lansia, <b>Pembesaran Prostat (Benign Prostatic Hyperplasia / BPH)</b> sering menjadi penyebab seringnya buang air kecil. Kondisi ini menghambat aliran urin, menyebabkan sisa urin menumpuk, frekuensi kencing meningkat, termasuk malam hari, disertai BAK mengejan serta pancaran urin lemah dan terputus-putus.
<br><br>
Kondisi lain yang sering <i>underdiagnosed</i> adalah <b>Neurogenic Bladder</b>, akibat gangguan saraf, seperti stroke, saraf kejepit/HNP, ataupun diabetes neuropati. Gejalanya bervariasi, mulai dari BAK sangat sering (>20 kali/hari), ISK berulang, kesulitan BAK hingga harus memakai kateter, bahkan mengompol. Kondisi ini mengganggu kualitas hidup dan kesehatan mental pasien.
</p>
<p><b>Gejala yang Perlu Diwaspadai</b>
<br>
Beberapa gejala perlu diperhatikan karena dapat menunjukkan adanya masalah serius pada saluran kemih. Gangguan berkemih memiliki gejala yang bervariasi dengan derajat yang berbeda-beda, mulai dari kencing sering, anyang-anyangan, BAK mengejan, BAK tidak lampias, nyeri perut bawah, BAK berdarah, BAK berpasir, dan sebagainya. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
</p>
</div>
<div class="blog-img">
<div class="blog-img-caption">*Gejala saluran kemih susah buang air kecil </div>
</div>
<div class="blog-content">
<p> <b>Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter Urologi?</b>
<br>
Menurut <a href="https://bethsaidahospitals.com/dokter/detaildokter/dr-syifa-fauziah-fadhly-sp-u">dr Syifa Fauziah Fadhly, Sp.U</a>, dokter Spesialis Urologi di Bethsaida Hospital Serang, jika Anda mengalami gejala seperti di atas, atau mengalami riwayat ISK berulang dalam 1 tahun, sebaiknya dilakukan evaluasi fungsi berkemih ke dokter Spesialis Urologi. "Gejala seperti ini bisa jadi tanda awal dari masalah yang lebih serius, yang umumnya pasien tidak sadari" jelas dr. Syifa.
<br> <br>
Penting untuk tidak menunda pemeriksaan medis, karena masalah yang tidak ditangani bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius. Semakin cepat suatu kondisi terdiagnosis, maka kita dapat mencegah perburukan dan komplikasinya.
</p>
<p><b>Prosedur yang Dapat Dilakukan</b>
<br>
Beberapa prosedur yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis masalah kesehatan saluran kemih antara lain dengan tes urin (urinalisa), tes fungsi ginjal <i>(ureum/creatinine)</i>, PSA <i>(Prostate Specific Antigen)</i> untuk mengevaluasi kondisi prostat, <i>bladder diary</i>, ultrasonografi (USG), dan CT scan.
<br>
Setelah menegakkan diagnosis, pasien akan diterapi sesuai dengan diagnosisnya dan dievaluasi progress secara keluhan dan klinis. Terapi batu saluran kemih meliputi:
<ul>
<li>Terapi <b>non-invasif</b>, seperti: <b>Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)</b> yaitu prosedur untuk memecahkan batu saluran kemih dari luar tubuh,</li>
<li>Operasi dengan teknik <b>minimal invasif</b>, tanpa sayatan, seperti: <b>Ureterorenoscopy (URS)</b> untuk memecahkan batu ureter, dan <b>Vesicolithotripsy</b> untuk memecahkan batu kandung kemih. </li>
</ul>
</p>
<p>
Bagi pria dengan pembesaran prostat, dokter Urologi dapat memberikan terapi obat atau tindakan minimal invasif tanpa sayatan, seperti <b>Transurethral Resection of the Prostate (TURP)</b> untuk membuka sumbatan di saluran kencing.
<br><br>
<i>Neurogenic bladder</i> adalah kondisi kompleks. Penangannya bertujuan untuk mengontrol gejala, mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Oleh karena itu, tim dokter Bethsaida Hospital Serang bekerjasama secara multidisiplin, melibatkan dokter spesialis urologi, saraf, bedah saraf, orthopedi, penyakit dalam, dan rehabilitasi medik untuk mengoptimalkan strategi dalam penatalaksanaan pasien.
<br><br>
"Bethsaida Hospital Serang memiliki tim dokter spesialis urologi yang berpengalaman dalam menangani berbagai keluhan kesehatan saluran kemih. Kami didukung oleh fasilitas medis yang lengkap dan teknologi canggih mulai dari non invasif, minimal invasif hingga invasif, yang memungkinkan kami memberikan diagnosa dan penanganan yang lebih tepat sesuai dengan kondisi pasien. Kami selalu mengutamakan kualitas pelayanan, dengan pendekatan yang menyeluruh dan perhatian yang maksimal terhadap setiap pasien, agar mereka merasa nyaman dan terjaga dengan baik selama proses perawatan," tutup <b>dr. Tirtamulya, Direktur Bethsaida Hospital Serang</b>.
</p>
<!-- <ol>
<li><b>Sindrom distres postprandial/PDS (35%)</b> biasanya disebabkan oleh makanan dan muncul dengan rasa kenyang setelah makan dan rasa kenyang dini (cepat kenyang) yang menghalangi selesainya makan dalam jumlah biasa, mual, kembung/begah, bersendawa.</li>
<li><b>Sindrom nyeri epigastrium/EPS (27%)</b> ditandai dengan nyeri epigastrium/ulu hati atau rasa terbakar ulu hati. Keluhan ini bisa cukup parah sehingga mempengaruhi aktivitas sehai-hari. </li>
</ol>
<div class="row" style="margin-bottom: 30px;">
<div class="col-12 col-md-6">
<div class="blog-img2">
<div class="blog-img-caption">*Gambar penjelasan </div>
</div>
</div>
<div class="col-12 col-md-6">
<ol><b>Apa Penyebabnya?<br></b>
<li>Infeksi bakteri <i>H.Pylori</i></li>
<li>Gangguan akomodasi dan pengosongan lambung</li>
<li>Hipersensitivitas visceral</li>
<li>Gangguan mikrobiota usus</li>
<li>Alergi makanan</li>
<li>Riwayat cemas dan depresi</li>
<li>Merokok dan produk tembakau</li>
<li>Penggunaan obat2an antinyeri</li>
<li>DLL</li>
</ol>
</div>
</div>
<ol><b><i>Bagaimana Pengobatannya?</i><br></b>
<li>Jika hasil tes positif mengidap infeksi bakteri <i>H.Pylori</i>, maka akan diobati dengan antibiotik</li>
<li>Obat-obatan <i>proton pump inhibitor</i> dan prokinetik</li>
<li>Obat-obatan anti depresan atau anti ansietas</li>
<li>Psikoterapi, edukasi dan terapi perilaku</li>
<li>Perubahan pola makan/ diet yang baik</li>
<li>Perubahan gaya hidup: Beberapa orang menemukan bahwa menurunkan berat badan, lebih banyak berolahraga, cukup tidur dan mengurangi faktor stres dalam hidup mereka memperbaiki gejala pencernaan.</li>
</ol>
<p>
Untuk keterangan dan pengobatan lebih lanjut silahkan berkonsultasi kepada Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Psikosomatik Bethsaida Hospital Gading Serpong, Tangerang
</p>
<br> -->
<!-- <div class="container" id="containercard" data-aos="fade-up" data-aos-duration="600">
<div class="row articles" data-aos="fade">
<div class="col-12 col-sm-12 col-md-12 item" style="margin-bottom: 10px;">
<div data-bss-hover-animate="pulse" id="divshadow">
<img class="rounded img-fluid" src="<?= base_url(); ?>assets/disc_vaksin.jpg"></a></div>
</div>
<div class="col-12 col-sm-12 col-md-12 item" style="margin-bottom: 10px;">
<div data-bss-hover-animate="pulse" id="divshadow">
<img class="rounded img-fluid" src="<?= base_url(); ?>assets/disc_vaksin.jpg"></a></div>
</div>
<div class="col-12 col-sm-12 col-md-12 item" style="margin-bottom: 10px;">
<div data-bss-hover-animate="pulse" id="divshadow">
<img class="rounded img-fluid" src="https://i.ibb.co/99Mpyjn/peremajaan-artikel-3.png"></a></div>
</div>
<div class="col-12 col-sm-12 col-md-12 item" style="margin-bottom: 10px;">
<div data-bss-hover-animate="pulse" id="divshadow">
<img class="rounded img-fluid" src="https://i.ibb.co/TbCvB77/peremajaan-artikel-4.png"></a></div>
</div>
</div>
</div> -->
</div>
<!-- terkait dokter old -->
<div class="blog-content">
<section class="">
<div class="container">
<h2 style="font-weight: normal; text-align:center; font-size:1.5em;">Pembahasan lebih lanjut dari para dokter Bethsaida Hospital terkait masalah di saluran kemih</h2>
<div class="row">
<div class="col-12 col-md-6">
<div class="card">
<div class="card-image">
<div class="embed-responsive embed-responsive-16by9">
<iframe width="100%" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/1iIttnE7Kyc?si=WCSG18yGJkCeypTN" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen></iframe>
</div>
</div><!-- card image -->
<div class="card-content">
<h2 style="font-weight:normal; font-size:14px;" class="card-title">Mengenal BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) <br>
dengan narsumber <a href="https://bethsaidahospitals.com/dokter/detaildokter/dr-syifa-fauziah-fadhly-sp-u">dr Syifa Fauziah Fadhly, Sp.U</a></h2>
</div><!-- card content -->
</div>
</div>
<div class="col-12 col-md-6">
<div class="card">
<div class="card-image">
<div class="embed-responsive embed-responsive-16by9">
<iframe width="100%" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/EmR0I2oMwYk?si=_7v59mI1d1OnM64a" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen></iframe>
</div>
</div><!-- card image -->
<div class="card-content">
<h2 style="font-weight:normal; font-size:14px;" class="card-title">Langkah penanganan batu ginjal <br> dengan narsumber <a href="https://bethsaidahospitals.com/dokter/detaildokter/dr-Harun-Wijanarko-Kusuma-Sp-U">dr. Harun Wijanarko Kusuma, Sp.U</a></h2>
</div><!-- card content -->
</div>
</div>
</div>
</div>
<section class="ftco-section my-5" data-aos="">
<div class="container" data-aos="">
<div class="row justify-content-center mb-5">
<div class="col-md-7 text-center heading-section ftco-animate">
<h2 class="mb-3">Media Press Release</h2>
</div>
</div>
<div class="row">
<div class="col-md-3 col-6">
<div class="text">
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://www.tangerangnews.com/kabupaten-tangerang/read/54300/Cegah-Stroke-Sejak-Dini-dengan-Transcranial-Doppler-di-Bethsaida-Hospital">tangerangnews</a></p>
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://www.satelitnews.com/139624/cegah-stroke-sebelum-terlambat-kenali-risiko-lewat-pemeriksaan-tcd/">satelitnews</a></p>
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://banten.pikiran-rakyat.com/kesehatan/pr-3279461333/waspadai-aliran-darah-ke-otak-deteksi-risiko-stroke-kini-bisa-dilakukan-lebih-dini">BantenPikiranRakyat</a></p>
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://wartatangerang.com/deteksi-dini-gangguan-aliran-darah-otak-dengan-tcd-bisa-cegah-stroke/">WartaTangerang</a></p>
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://serpongupdate.com/diteksi-dini-gejala-stroke-sebelum-terlambat-dengan-pemeriksaan-transcranial-doppler/">SerpongUpdate</a></p>
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://lifestyle.bisnis.com/read/20250701/106/1889305/cegah-stroke-dengan-pemantauan-aliran-darah-ke-otak">lifestyle.bisnis</a></p>
</div>
</div>
<div class="col-md-3 col-6">
<div class="text">
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/1834849-stroke-bisa-dicegah-sebelum-terlambat-kenali-risikonya-lewat-pemeriksaan-ini">Viva.co.id</a></p>
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://www.antaranews.com/berita/4935705/mengenal-deteksi-dini-stroke-lewat-pemeriksaan-tcd">antaranews</a></p>
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://observerid.com/prevent-stroke-before-its-too-late-recognize-the-risks-through-tcd-examination/">observerid</a></p>
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://m.tribunnews.com/amp/kesehatan/2025/07/01/jaga-aliran-darah-ke-otak-hindari-stroke-diam-diam-yang-mengancam-hidup">tribunnews</a></p>
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://wartakota.tribunnews.com/2025/07/01/deteksi-dini-penyakit-stroke-sebelum-terlambat-kenali-risikonya-lewat-pemeriksaan-tcd">wartakota.tribunnews</a></p>
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://www.radarbanten.co.id/2025/07/02/cegah-stroke-sebelum-telat-tcd-jadi-solusi-penanganan-yang-tepat/">radarbanten</a></p>
</div>
</div>
<div class="col-md-3 col-6">
<div class="text">
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://tangerangplus.com/2025/07/02/cegah-stroke-sebelum-terlambat-kenali-risiko-lewat-pemeriksaan-tcd/">tangerangplus</a></p>
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20250701104017-255-1245475/waspada-ternyata-serangan-stroke-bisa-terjadi-berkali-kali">CNN</a></p>
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://disway.id/read/883043/cegah-stroke-sebelum-terlambat-kenali-risiko-lewat-pemeriksaan-tcd">disway</a></p>
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://www.liputan6.com/health/read/6094116/cara-deteksi-dini-stroke-lewat-tcd-bisa-pantau-aliran-darah-otak-tanpa-nyeri">liputan 6</a></p>
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://lifestyle.kompas.com/read/2025/07/02/123000220/cegah-stroke-dengan-cek-aliran-darah-ke-otak">lifestyle kompas</a></p>
</div>
</div>
<div class="col-md-3 col-6">
<div class="text">
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://lifestyle.sindonews.com/read/1587633/155/waspadai-stroke-sejak-dini-pemeriksaan-tcd-bisa-bantu-deteksi-risiko-1751443668">lifestyle sindonews</a></p>
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://www.tempo.co/gaya-hidup/kenali-risiko-stroke-lewat-pemeriksaan-transcranial-doppler-1895247">tempo</a></p>
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://www.suara.com/health/2025/07/04/060345/diam-diam-mematikan-bagaimana-tcd-bisa-mengungkap-risiko-stroke-sebelum-terlambat">suara.com</a></p>
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="http://validnews.id/kultura/mengenal-teknologi-tcd-sebagai-deteksi-dini-stroke">validnews</a></p>
<p class="location" style="margin: 0px;"><span class="fa fa-plus-circle" style="color: #339BEB;"></span> <a href="https://www.medcom.id/gaya/fitness-health/RkjrL33k-mengenal-prosedur-transcranial-doppler-dan-keunggulannya">medcom</a></p>
</div>
</div>
</div>
</div>
</section>
</section>
</div>
<style>
kicut{
position: relative;
height: 450px;
width: 1075px;
align-items: center;
}
.swiper{
width: 350px;
margin-left: 0%;
}
.card{
position: relative;
background: #fff;
border-radius: 20px;
margin: 20px 0;
box-shadow: 0 5px 10px rgba(0, 0, 0, 0.1);
}
.card::before{
content: "";
position: absolute;
height: 40%;
width: 100%;
border-radius: 20px 20px 0 0;
}
.card .card-content{
display: flex;
flex-direction: column;
align-items: center;
padding: 30px;
position: relative;
z-index: 100;
}
kicut .card .image{
height: 140px;
width: 140px;
border-radius: 50%;
padding: 3px;
}
kicut .card .image img{
height: 100%;
width: 100%;
object-fit: cover;
border-radius: 50%;
border: 3px solid #fff;
}
.card .media-icons{
position: absolute;
top: 10px;
right: 20px;
display: flex;
flex-direction: column;
align-items: center;
}
.card .media-icons i{
color: #fff;
opacity: 0.6;
margin-top: 10px;
transition: all 0.3s ease;
cursor: pointer;
}
.card .media-icons i:hover{
opacity: 1;
}
.card .name-profession{
display: flex;
flex-direction: column;
align-items: center;
margin-top: 10px;
color: ;
}
.name-profession .name{
font-size: 20px;
font-weight: 600;
}
.name-profession .profession{
font-size:15px;
font-weight: 500;
}
.card .rating{
display: flex;
align-items: center;
margin-top: 18px;
}
.card .rating i{
font-size: 18px;
margin: 0 2px;
color: #FF676D;
}
.card .button{
width: 100%;
display: flex;
justify-content: space-around;
margin-top: 20px;
}
.card .button button{
outline: none;
border: none;
color: #555;
padding: 8px 22px;
border-radius: 20px;
font-size: 14px;
transition: all 0.3s ease;
cursor: pointer;
}
.button button:hover{
background: #1b2970;
}
.swiper-pagination{
position: absolute;
}
.swiper-pagination-bullet{
height: 7px;
width: 26px;
border-radius: 25px;
background: #1b2970;
}
.swiper-button-next, .swiper-button-prev{
opacity: 0.7;
color: #1b2970;
transition: all 0.3s ease;
}
.swiper-button-next:hover, .swiper-button-prev:hover{
opacity: 1;
color: #1b2970;
}
.credit a{
text-decoration: none;
color: #FF676D;
font-weight: 800;
}
.credit {
text-align: center;
font-family: Verdana, Geneva, Tahoma, sans-serif;
}
</style>
<!-- terkait dokter end -->
</article>
</div>